Ini hanyalah puisi spontan yang saya tulis langsung. Tidak ada unsur untuk menyakiti siapapun dengan kata-kata yang saya buat, tidak selalu pengalaman pribadi pula. Jika saya pergi lebih dulu, hadiahkan Al-Fatihah sebagai pengingat teman. * Semoga yang saya tulis menjadi amalan yang tidak akan pernah terputus untuk saya. #putriiariff
Minggu, 20 September 2015
jodohku
Rindu
Hatiku.....
Masihkah engkau mendambakan dia yang telah berlalu?
Masihkah engkau menenggelamkan hatimu menyelami lautan rindu?
Masihkah jiwamu terbuai harapan pada seseorang di masa lalumu?
Mungkinkah dia penentu kebahagian hidupmu?
Yakinkah dia mampu melipurkan lara di jiwamu?
Akankah dia datang mengobati pilunya rindu di hatimu?
Hatiku, sadarlah dari kemabukanmu itu..
Bangunlah dari mimpi-mimpi yang keindahannya hanyalah semu..
Bukankah Allah yang menjauhkan dia dari diriku untuk yang lebih baik?
Karena di sudut lain dalam kehidupan ini
Ada seseorang yang berdo'a dalam istikharahnya
Memohonkan segala kebaikanmu untukku
puisi " KETUHANAN "
Allah.... Tuhanku....
Dibawah langitMu
Semua Makhluk
Memuji
Memuja AsmaMu
Dibawah langitMu
Semua Makhluk tunduk
Mengharap kasihMu
AmpunaMu
CintaMu
Ya Allah....
Sesungguhnya kami lemah
Tak memiliki kuasa
Dan tak berdaya....
Aku buta tanpa bimbinganMu
Aku catat tanpa hidayahMu
Aku hina tanpa rahmatMu
Allah...
Limpahkan rahmat dan keberkahan kepada kami... Kecukupan dan kesehatan... Lalu jadikan kami hamba yang pandai bersyukur agar tak pernah kufur...
KEMATIANKU
"ANDAI HARI INI AKU DIMAKAMKAN"
Hari ini ku mati
Perlahan...
Tubuhku ditutup tanah
Perlahan...
Semua pergi meninggalkanku... .
.
Masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka,
Aku sendirian di tempat gelap yg tak pernah terbayang,
Sendiri,
Menunggu pertanyaan malaikat... Belahan hati,
Belahan jiwa pun pergi.
Apa lagi sekedar kawan dekat atau orang lain.
Aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka .
.
Mereka meninggalkan aku sendirian... Keluarga menangis,
Sahabat kehilangan aku.
Akankah seperti itu??? Sangat pedih,
Aku pun demikian,
Tak kalah sedih... Tetapi aku tetap sendiri,
Disini, menunggu perhitungan. .
.
Menyesal sudah tak mungkin.
Tobat tak lagi dianggap,
Dan maaf pun tak bakal didengar,
Aku benar-benar harus sendiri...
Aku takut... .
.
Ya ALLAH ,,
Jika Engkau beri aku 1 lagi kesempatan,
Jika Engkau pinjamkan lagi beberapa hari milikMU,
Untuk aku perbaiki diriku,
Aku ingin memohon maaf pada mereka... Yg selama ini telah merasakan zalimku,
Yg selama ini sengsara karena aku,
Tersakiti karena aku... Aku akan kembalikan jika ada harta kotor ini yg telah kukumpulkan,
Yg bahkan kumakan, .
.
Yaa ALLAH Beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
Untuk berbakti kepada keluarga tercintaku... Teringat kata-kata kasar & keras yg menyakitkn hati mereka, .
.
Maafkan aku saudaraku, sahabatku, temanku.
Aku sungguh ingin bersujud dihadapan-Mu lebih lama lagi..
Begitu menyesal diri ini.
Kesenangan yg pernah kuraih dulu,
Tak ada artinya sama sekali... Mengapa kusia-siakan waktu hidup yg hanya sekali itu...? .
.Andai aku bisa putar ulang waktu itu... Aku dimakamkan hari ini,
Dan ketika semua menjadi tak termaafkan,
Dan ketika semua menjadi terlambat,
Dan ketika aku harus sendiri...
Untuk waktu yg tak terbayangkan sampai yaumul hisab & dikumpulkan di Padang Masyar... .
.
Ya RABB sampaikan salamku untuk sahabatku yang selalu mengingatkanku akan hari terakhirku didunia... .
Langganan:
Postingan (Atom)